Pentingnya peran Jokowi dalam membangun koalisi

Pentingnya peran Jokowi dalam membangun koalisi

Anggota dewan pakar tim kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Radjad Wibowo, menyatakan bahwa telah terjadi pembicaraan tentang koalisi pemerintahan lima tahun ke depan antara pimpinan partai “layer kedua” dari tiga kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Para wakil ketua umum, sekretaris jenderal, dan ketua dewan pakar dari berbagai partai politik atau parpol berfungsi sebagai pemimpin “layer kedua”.

“Untuk kabinet secara keseluruhan, Pak Prabowo mungkin sudah menyampaikan nomor 1, nomor 3, jika cocok, klop, dapat [dilibatkan].” Pada hari Jumat, 23 Februari, Dradjad mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa, “Tapi tentu akan ada pembicaraan antar-parpol dulu.”

Pembicaraan telah terjadi di level ketua umum, tetapi tidak di level kedua pimpinan parpol.

Dia menyatakan bahwa susunan kabinet pemerintahan yang akan datang akan diputuskan oleh Presiden Joko Widodo, Prabowo, Gibran, dan para ketua umum partai.

Dia menyatakan bahwa keterlibatan Jokowi dalam pemilihan menteri sangat penting untuk mempercepat transisi pemerintahan https://resultadosemponto.com/ dan rencana Prabowo-Gibran untuk “melanjutkan, memperluas, dan menyempurnakan” program-program yang sudah ada.

Selain itu, Prabowo-Gibran memiliki delapan program prioritas yang disebut sebagai Program Hasil Terbaik Cepat. Program ini mencakup penyediaan makan siang dan susu gratis kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan dana besar, serta pembentukan Badan Penerimaan Negara, yang akan berkonsentrasi pada meningkatkan penerimaan perpajakan dan non-pajak.

Dradjad menyatakan bahwa sebagai akibatnya, kepala negara telah memulai komunikasi dengan ketua umum partai politik dari kubu pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Dradjad mengatakan bahwa jika koalisi dapat mencapai kesepakatan sejak awal, pemerintahan berikutnya mungkin lebih berkonsentrasi pada “kebijakan yang bermanfaat, bukan kegaduhan politik.”

Dia mengatakan, “Supaya program lebih lancar saja. Kita kan memang harus bekerja sama dengan DPR.”

Disebutkan bahwa banyak ketua umum dari partai yang saat ini berada di pemerintahan dan berpotensi kembali ke kabinet baru, seperti Airlangga Hartarto dari Partai Golkar, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat, akan mempertahankan keberlanjutan.

Dradjad menyatakan bahwa, mengingat “frekuensi” Prabowo dan Sri Mulyani yang “tidak cocok”, perubahan di posisi menteri keuangan mungkin tidak terhindarkan.

Sebaliknya, juru bicara tim pemenangan nasional Anies-Muhaimin, Amiruddin al-Rahab, menyatakan bahwa fokus tim saat ini hanya pada proses pemilihan umum presiden yang sedang berlangsung, yang bahkan

Meskipun sejumlah hasil hitung cepat menunjukkan kemenangan Prabowo-Gibran, penghitungan resmi KPU baru-baru ini mencapai 75,26%, mencakup 619.579 suara dari 823.236 tempat pemungutan suara pada pukul 23.00 WIB Kamis (22/2).

Menurut hitungan resmi KPU, Prabowo-Gibran memperoleh 58,89% suara, sedangkan Anies-Muhaimin memperoleh 24,06% suara dan Ganjar-Mahfud hanya memperoleh 17,05% suara.

Amiruddin menyatakan bahwa hal itu belum selesai dan mereka berkonsentrasi pada hal itu. Dia juga menyatakan bahwa mereka tidak berada dalam posisi untuk menanggapi orang-orang yang mengeluarkan pendapat sesuka mereka.